PENDIDIKAN



Istilah istilah Fotografi , A-Z Fotografi

Fotografi A : Singkatan dari auto, yaitu sebuah sandi untuk pilihan fasilitas otomatis. Artinya, bila selector diputar ke posisi ini, bukaan diafragma akan bekerja secara otomatis setelah pemotret memilih suatu kecepatan (shutter speed) atau sebaliknya.

Fotografi AF : singkatan dari auto focus, yaitu cara kerja kamera tanpa mengharuskan pemotret memutar-mutar sendiri penemu fokus(jarak). Sistem ini bekerja setelah pemotret menekan tombol "on" pada perintah fokus.

Fotografi AL servo AF : saran pilihan autofocus yang digunakan untuk memotret objek2 bergerak. Pilihan yang efektif untuk pemotretan olahraga.

Fotografi Angle of view : Sudut pandang atawa sudut pemotretan. Cara melihat dan mengambil objek yang akan difoto

Fotografi Aperture diafragma : yaitu lubang tempat cahaya masuk kedalam kamera dari lensa keatas film.

Fotografi Aperture priority auto exposure (A) : pencahayaan otomatis prioritas bukaan diafragma. Jika bukaan diafragma disetel terlebih dahaulu, kecepatan rana akan bekerja otomatis.

Fotografi Artificial light : cahaya buatan manusia yang digunakan untuk memotret misalnya lampu kilat, api, dll.

Fotografi Asa : singkatan dari american standar assosiation. Yaitu standar kepekaan film. Pengertiannya sama dengan ISO, hanya saja nama ASA dahulu umumnya dipakai diwilayah amerika. Kecepatannya diukur secara aritmatis.

Fotografi Auto Program Programed Auto (P) : fasilitas otomatis untuk memilih pencahayaan terprogram secara normal dan high speed(kecepatan tinggi), tergantung pada pemakaian panjang-pendek fokus lensa.

Fotografi Auto winder : motor yang berguna untuk memajukan film secara otomatis dan cepat tanpa harus dikokang atawa diengkol terlebih dahulu. Sering digunakan oleh pemotret olahraga atawa yang mengutamakan objek-objek bergerak cepat.

Fotografi Back light : Cahaya dari belakang, yaitu cahaya yang berasal dari belakang objek. Arah cahaya ini berlawanan dengan posisi kamera. Secara umum efek yang dihasilkan dapat menciptakan siluet; objek foto dikelilingi "rim light" atau cahya yang ada disekitar objek. Efek cahaya ini bisa merugikan pemotret sebab bila mengenai lensa akan menimbulkan flare.

Fotografi Bayonet : Sistem dudukan lensa yang hanya memerlukan putaran kurang dari 90 derajat untuk melakukan penggantian lensa.

Fotografi Birds eye view : Sudut pandang dalam pemotretan yang mirip dengan apa yang diliat seekor burung yang sedang terbang.

Fotografi Blitz : Lampu kilat atau flashgun. Alat ini merupakan cahaya buatan yang berfungsi menggantikan peran cahya matahari dalam pemotretan. Untuk menangkap kilatannya diperlukan suatu kecepatan tertentu yang telah disesuaikan (disinkronkan) dengan kamera. Cahaya blitz umumnya bisa ditangkap dengan kecepatan kamera 1/60 detik.

Fotografi Blitzlichtpulver : Cikal bakal lampu kilat. Terbuat dari beberapa campuran bubuk diantaranya magnesium dan potassium chlorade yang dapat memancarkan cahaya bila disulut.

Fotografi Blur : Kekaburan seluruh atau sebagian gambar karena gerakan yang disengaja atau tidak sengaja pada saat pemotretan dan efek besar kecilnya diafragma. Hal ini terjadi misalnya saat melakukan teknik panning atau zooming yang menggunakan kecepatan rendah.

Fotografi Bottom light : Cahaya dari bawah objek, biasa juga disebut ‘base light'. Biasa digunakan sebagai cahaya pengisi dari arah depan. Fungsinya mengurangi kontras cahaya utama.

Fotografi Bounce Flash : Sinar pantul. Pancaran cahaya tidak langsung yang berasal dari sumber cahaya (lampu kilat). Cara paling efektif yang dapat dicoba adalah memantulkan pancaran sinarnya kesudut lain sebelum cahaya itu mengenai objek pemotretan. Teknik pencahayan ini cocok untuk menghasilkan penyinaran lunak.

Fotografi Bracketing : Suatu teknik pengambilan gambar yang sama dengan memberikan kombinasi pencahayaan yang berbeda-beda pada suatu objek (disamping pengukuran pencahayan normal).

Fotografi Built-in diopter : Pengatur dioptri (lensa plus atau minus)yang sudah terpasang pada pembidik kamera. Berguna bagi pemotret berkacamata.

Fotografi Bulb, B(ulb) bohlam : Sarana kecepatan rana yang sangat lambat dikamera yang digunakan untuk memotret objek. Lama membuka rana ditentukan oleh pemotret, yaitu dengan menekan lalu melepas tekanan pada tombol shutter.

Fotografi C : Singkatan dari continuous,yaitu sandi yang terdapat pada kamera. Fungsinya menyatakan penggunaan bidikan gambar secara beruntun dengan kecepatan tertentu (umumnya 3 bingkai per detik).

Fotografi Candid camera : foto atau potret yang dibuat dengan cara sembunyi2 sehingga objek foto tidak menyadarinya. Cara ini biasanya menghasilkan foto yang terkesan wajar atau alami.umumnya tidak ada komunikasi antrara pemotret dan objek foto.keberhasilan foto sangat ditentukan oleh kemahiran pemotret mengungkapkan pesannya.oleh Karen itu pemotret harus ekstra tekun, jeli,teliti dan sabar.

Fotografi CCD : singkatan dari charge couple device,yaitu chip pengganti filmyang digunakan pada kamera digital untuk merekam gambar (citra)

Fotografi Center of focus : pusat perhatian. Sering juga disebut center of interest atau focus of interest. Pusat perhatian membuat pesan dan teknis yang ingin disampaikan pemotret tergambar secara fisik pada foto.

Fotografi Center weight : pengukuran pencahayaan yang tertuju hanya pada 60 persen daerah tengah gambar (bidang) foto.

Fotografi Coating : pemberian suatu lapisan tipis pada permukaan lensa.Funsinya menahan pantulan cahaya dan melindungi lensa dari berbagai bahaya, mjsalnya jamur.

Fotografi Cold tone : warna yang bernada dingin; berwarna biru kelabu dengan nada warna ringan.

Fotografi Color balance : keseimbangan warna.

Fotografi Composition : komposisi, yaitu penempatan atau penyusunan bagian2 sebuah gambar untuk membentuk kesatuan dalam sebuah bidang tertentu sehingga enak dipandang.

Fotografi Continuous light : lampu kilat yang digunakan untuk memotret; cahayanya dapat menyala terus menerus(berulang-ulang).

Fotografi Contrast : kontras. Secara umum kontras diartikan sebagai perbedaan gradasi,kecerahan, atau nada (warna) antara bidang gelap (shadow) dengan bidang terang, atau warna putih yang mencolok sekali pada objek.

Fotografi Cropping : pemadatan/pemotongan gambar dalam foto atau sesuatu yang tercetak dengan membuang bagian2 tertentu yang kurang dikehendaki.

Fotografi Density : densitas atau kepekatan dalam fotografi.istilah ini menyatakn tebal-tipis lapisan perak yang melekat pada film. Semakin pekat suatu warna, semakin gelap dan berat warnanya.

Fotografi Depth : kedalaman, yaitu efek dimensional yang timbul karena ada perbedaan ketajaman.

Fotografi Depth of field : bagian yang tampak tajam (tidak buram) dan jelas,yang berada dalam jangkauan tertentu. Biasanya juga disebut sebagai ruang tajam.

Fotografi Diaphragm : diafragma,yaitu lubang pada lensa kamera tempat cahaya masuk saat melakukan pemotretan. Lubang lensa ini dibentuk dari kepingan2 logam tipis yang berada didalam atau dibelakang lensa. Bisa diciutkan atau dilebarkan.

Fotografi Distortion : distorsi,yaitu penyimpangan bentuk. Pada fotografi biasa terjadi pada pemotrtan dengan lensa sudut lebar.

Fotografi Fill in Flash : Lampu kilat pengisi. Dalam kondisi pemotretan yang tidak memerlukan lampu kilat,
lampu ini tetap dinyalakan untuk menerangi bagian-bagian gelap dari objek, misalnya bayangan pada pemotretan diluar ruangan.

Fotografi Film : Media untuk merekam gambar. Gambar dibuat diatas dasar yang fleksibel dan transparan.
Film terdiri dari lapisan tipis yang mengandung emulsi peka cahaya, diatas dasar yang fleksibel dan transparan. Emulsi sendiri terdiri dari perak halida, yaitu senyawa yang peka cahaya.

Fotografi Film Frame Counter : Penghitung jumlah bingkai film. Pendeteksi berangka yang menunjukkan jumlah film yang sudah terpakai.

Fotografi Film transparency : Slide warna atau color reversal film, yaitu film positif yang biasa digunakan
untuk keperluan iklan, pers, dll. Tujuannya adalah mendapatkan ketajaman dan warna gambar yang baik.

Fotografi Filter : Penyaring dalam bentuk kaca (atau bahan lain yang tembus cahaya) yang mempunyai ketebalan rata; dipasang pada ujung tabung lensa.

Fotografi Fix Lens : Lensa fix, yaitu lensa yang memiliki panjang fokus (titik api) tunggal, sudut pandangnya tetap.

Fotografi Flash : Lampu kilat, yaitu jenis lampu buatan yang mampu menyediakan cahaya yang bisa dikendalikan.

Fotografi Flash exposure compensation : Kompensasi pencahayaan lampu kilat, yaitu cara membuat alternatif pencahayaan lebih atau kurang dengan menggunakan lampu kilat.

Fotografi Focus ring : Titik api atau pertemuan berkas sinar/cahaya melalui lensa setelah berbias atau dipantulkan.

Fotografi FPS : singkatan dari frame persecond, yaitu satuan pengambilan gambar dalam gambar per detik.

Fotografi GN : Singkatan dari guide number, yaitu kekuatan daya pancar cahaya lampu kilat yang merupakan perkalian antara jarak (dalm meter taau feet) dan diafragma.

Fotografi High angle : pandangan tinggi. artinya, pemotret berada pada posisi yang lebih tinggi dari objek foto.

Fotografi High-Key photo : sebutan untuk suatu foto yang didominasi nuansa putih.

Fotografi High light : bagian-bagian yang terang pada sebuah foto karena pantulan sinar.

Fotografi Honeycomb : Perangkat atau alat tambahan berbentuk seperti sarang tawon.

Fotografi Hot shoe : sepatu panas. terdapat pada bagian atas kamera, berfungsi untuk memasang lampu kilat elektronik.

Fotografi Image : gambar yang terbentuk pada film atau pada tirai pengamat.

Fotografi Incident light metering : Pengukuran cahaya jatuh, yaitu mengukur kuat cahaya yang menerangi objek.

Fotografi Infinity : jarak tak terhingga dengan tanda pada skala jarak.

Fotografi Infrared : inframerah, yaitu sinar merah diluar spektrum.

Fotografi ISO : singkatan dari international standart organization, yaitu badan yang berwenang memberikan standar untuk kategori film yang digunakan didunia fotografi.

Fotografi JIS : singkatan dari japan industrial standart, yaitu ukuran kepekaan film, seperti asa digunakan di Jepang.

Fotografi Lens : Lensa, yaitu alat yang terdiri dari beberapa cermin yang mengubah benda menjadi bayangan yang bersifat terbalik, diperkecil, dan nyata.

Fotografi Lens Hood : Tudung lensa yang digunakan untuk menutupi elemen lensa terdepan dari cahaya yang masuk secara frontal. Cahya seperti ini akan menimbulkan efek flare (bintik cahaya putih) pada foto.

Fotografi Light contrast : Kontras cahaya, yaitu tingkat kepekaan cahaya yang dihasilkan oleh suatu sumber cahaya. Hal yang paling mempengaruhi kontras cahaya adalah besar kecilnya sumber cahya.

Fotografi Light meter : Pengukur kekuatan sinar. Biasa dipakai dalam pemotretan untuk menentukan besar diafragma atau kecepatan pada suatu kondisi pencahayaan.

Fotografi Long Shot : Sudut pandang yang lebar yang memberi perhatian lebih pada objek pemotretan dengan cara memisahkannya dari latar belakang yang mungkin mengganggu.

Fotografi Low angle : Pandangan rendah, yaitu sudut pandang dalam pemotretan dengan kedudukan pemotret lebih rendah dari objek pemotretan. Menghasilkan gambar seolah-olah objek lebih tinggi dari aslinya.

Fotografi LT : Long time Exposure, sama dengan pencahayaan panjang misalnya 2 detik atau lebih.

Fotografi Macro : Makro. Pengertian makro dalam fotografi adalah saran untuk pemotretan jarak dekat. Fotografi makro akan menghasilkan rekaman objek(pada film) yang sama besar dengan objek aslinya (1:1), atau paling tidak setengah besar objek aslinya (1:2). Namun, lensa zoom yang mempunyai fasilitas menghasilkan rekaman objek seperempat besar benda aslinya (1:4) juga sudah bisa dikatakan makro.
Macro Lens : Lensa makro, yaitu lensa yang digunakan untuk memotret objek berukuran kecil atau pemotretan jarak dekat (mendekatkan objek). Umumnya dipakai untuk keperluan reproduksi karena dapat memberikan kualitas prima dan minim distorsi.

Fotografi Magnification : Pembesaran. Diukur dari gambar film dengan perbandingan ukuran asli objek.

Fotografi Main light : Sinar utama dalam pemotretan yang biasanya berasal dari depan objek. Biasanya digunakan untuk memunculkan bentuk atau wajah objek.

Fotografi Medium format camera : Kamera format medium, yaitu jenis kamera SLR yang menggunakan jenis film 120 mm. Dibandingkan dengan kamera format kecil, kamera ini mempunyai keunggulan dalam pembesaran cetakan.

Fotografi Medium shoot : Pandangan yang lebih mengarah kepada suatu tema pokok dengan latar belakang yang agak dihindari. Bisa digunakan untuk pemotretan berobjek orang, kira2 sebatas pinggul keatas.

Fotografi Metering : Pola pengukuran cahaya yang biasanya terbagi dalam 3 kategori : center weight, evaluative/matrix dan spot

Fotografi Metering center weight : Pola pengukuran cahaya menggunakan 60 persen daerah tengah gambar

Fotografi Metering matrix : Pola pengukuran cahaya berdasarkan segmen-segmen dan persentase tertentu

Fotografi Metering spot : Pola pengukuran cahaya yang menggunakan satu titik tertentu yang terpusat.

Fotografi MF : singkatan dari manual focus, yaitu cara penajaman atau pemfokusan yang dilakukan secara manual.

Fotografi Microphotography : Fotografi yang menggunakan film berukuran kecil, dengan bantuan mikroskop.

Fotografi Monopod : sandaran atau penyangga kamera berkaki satu. Berfungsi membantu menahan kegoyangan. Sering pula disebut "unipod"

Fotografi ND Filter : Filter ND, yaitu filter yang berfungsi menurunkan kekuatan sinar sebanyak 2 sampai 8 kali.

Fotografi Nebula Filter : Filter yang menghasilkan gambar dengan efek pancaran sinar radial yang berpelangi.

Fotografi Non-reflex camera : kamera non refleks yang tidak menggunakan cermin putar. Contohnya adalah kamera kompak atau kamera langsung jadi (Polaroid)

Fotografi Normal lens : Lensa berukuran normal berfokus panjang, 50 mm atau 55 mm, untuk film berukuran 35 mm. Sudut pandangnya sama dengan sudut pandang mata manusia.

Fotografi Obscura : Cikal bakal kamera zaman sekarang. Prinsipnya dalam sebuah kamar gelap yang tertutup lubang (pin hole). Jika kamera obscura dihadapkan ke benda yang diterangi cahaya, sebuah gambar proyeksi terbalik dari benda tersebut akan tampak pada dinding yang berhadapan dengan lubang.

Fotografi Optical Sharpness : ketajaman optis, yaitu suatu ketajaman yang dapat dicapai karena lensa berkualitas baik.

Fotografi Optik : berkenaan dengan penglihatan (cahaya, lensa, dsb)

Fotografi Overexposure : kelebihan pencahayaan. Bagian shadow tampak pekat (tanpa detail) sehingga negative tampak hitam total. Bila kepekatan bagian ini melampaui batas, hasil cetak foto akan menjadi abu2; bagian high akan menjadi putih.

Fotografi Overhead lighting : sinar dari atas. Lampu atau penyinaran yang dibuat untuk menyinari objek dari atas.

Fotografi Override : Penyimpangan dari pengaturan otomatis. Tujuannya agar pemotret dapat mengatur kamera secara manual.

Fotografi POLARIZING COLOR FILTER :Filter yang terdiri dari selembar polarisator kelabu dan polarisator warna, terdapat berbagai kombinasi warna sehingga dapat digunakan untuk efek-efek tertentu.

Fotografi POLARIZING CONVERSION FILTER :Filter terdiri dari selembar polarisator dengan filter konversi warna (85B). Biasanya juga digunakan untuk jenis kamera kine, sehingga memungkinkan film tungsten digunakan untuk cerah hari dan mempunyai efek seperti filter polarisasi.

Fotografi POLARIZING FIDER FILTER :Filter yang terdiri dari dua filter PL linier yang digabung menjadi satu. Jumlah filter yang masuk dapat diatur dengan memutar gelang filter.

Fotografi POLARIZING CIRCULAR FILTER :Filter yang dibuat dari lembaran polarisator linier dan keeping quarter wave retardation, dilapi di antara dua gelang filter. Efeknya sama dengan filter polarisasi, biasanya digunakan untuk kamera kine.

Fotografi POLARIZING FILTER :Filter polarisasi, dipakai untuk menghilangkan refleksi dari segala permukaan yang mengkilap. Filter ini terdiri dari dua bagian, bagian yang satu dengan lain dapat diputar-putar untukmendapatkan sudut paling ideal menghilangkan refleksi, menambah saturasi warna dan menembus kabut atmosfer. Juga berguna untuk membirukan langit.

Fotografi POP UP FLASH :Lampu kilat kecil terbuat atau menyatu dengan kamera.

Fotografi RAINBOW FANTASY FILTER :Filter dengan inti bulatan normal dan sisanya berisi prisma. Tiap-tiap berkas sinar akan bertepi pelangi.

Fotografi RANA :Adalah tirai yang menggantikan fungsi penutup manual di bagian depan lensa, besar kecilnya dapat diatur sesuai kebutuhan.

Fotografi RANA CELAH :Rana celah vertical dan horizontal dan terletak pada kamera. Yang vertial menutup secara vertikal dan yang horizontal menutup secara horizontal.

Fotografi RANA PUSAT :Rana yang terletak pada lensa, berdampingan dengan diafragma. Menutupnya dengan cara memusat.

Fotografi RELEASE CABLE :Kabel penghubung dengan shutter sehingga memungkin pemotret menekan shutter dari jarak beberapa meter dari kamera.

Fotografi RELOADABLE TO LAST FRAMER :Fasilitas untuk mengembalikan film yang telah digulung di tengah posisi terakhir yang terpakai.

Fotografi REMBRANDT LIGHTING :Cahaya yang berasal dari jendela atau sering juga disebut window lighting. Cahaya yang datang dari sudut 45 derajat. Pencahayaan tersebut berasal dari nama pelukis Belanda Rembrandt.

Fotografi REMOTE :Alat yang memungkinkan fotografer melakukan penekanan shutter dari jarak jauh dengan penghubung arus tanpa kabel.

Fotografi RESOLUTION :D aya pisah. Suatu sifat lensa yang berdaya urai dengan kemampuan menyajikan detail kehalusan gambar sesudah film dikembangkan (diproses).

Fotografi RETINA :Selaput peka sinar dari mata atau salah satu merek kamera keluaran kamera.

Fotografi RETOUCH :Mengubah, sifatnya memperbaiki atau menambah warna dengan menggunakan tangan atau kuas, atau juga pada masa ini dengan komputer seperti melukis sehingga menghasilkan gambar yang baik dan tanpa cacat seperti sebelumnya.

Fotografi REVERSE ADAPTER :Suatu alat penyambung yang digunakan untuk memotret saat menggunakan lensa kamera yang dibalik sehingga elemen belakang lensa menghadap ke objek. Dengan alat ini menjadikan kita dapat menggunakan lensa biasa untuk membuat pemotretan makro dengan hasil yang cukup baik.

Fotografi SECOND CURTAIN SYNC :Fasilitas untuk menyalakan lampu-kilat sesaat sebelum rana menutup.

Fotografi SELF ADJUSTING :P enyesuaian (diri).

Fotografi SELF TIMER :P enangguh waktu. Sebuah tuas yang digunakan untuk keperluan memperlambat membukanya rana kamera sekalipun tombol pelepas kamera telah ditekan. Biasanya digunakan untuk memotret diri sendiri. Penangguhan waktunya umumnya berkisar 10 detik.

Fotografi SENSE OF DESIGN :P erasaan atas komposisi. Estetika dalam nirmana datar warna.

Fotografi SEPIA TONER :P ewarna coklat/sawo.

Fotografi SEQUENCE :Sekuen. Satu seri dari beberapa jepretan (shot) yang meliputi suatu kejadian yang sama. Setiap jepretan hanya berbeda dalam hitungan detik.

Fotografi SHADE :Teduh, bayangan yang tak berbentuk.

Fotografi SHADOW :Bidang gelap/hitam atau bayangan pada sebuah foto yang berbentuk objek yang membayang.

Fotografi SHAPE :Bidang, suatu bentuk dalam aspek dua dimensi yang terjadi tidak hanya oleh karena adanya kesan garis, baik berupa segi tiga, lingkaran, elips, dll. Namun selain itu bisa juga dibentuk oleh suatu bidang warna karena adanya suatu kesan bentuk tiga dimensi yang mempunyai volume.

Fotografi SHARPNESS :Ketajaman film, yaitu suatu kemampuan film untuk merekam setiap garis dari pandangan yang dipotret dengan ketajaman yang baik. Ketajaman ini ditentukan dengan jumlah garis per milimeter.

Fotografi SIDE LIGHT :Cahaya dari samping, yaitu cahaya yang berasal dari arah samping objek, baik kiri atau kanan dan dapat ditempatkan pada sudut 45 atau 90 derajat. Pencahayaan seperti ini menghasilkan foto dengan efek yang menonjol permukaan atau objek fotonya serta terciptanya kesan tiga dimensional. Umumnya digunakan untuk menampilkan foto-foto yang berkarakter, misalnya foto potret (portrait).

Fotografi SIDE LIGHTING :Sinar dalam pemotretan yang datangnya dari arah samping kanan atau kiri - 90 derajat dihitung dari sudut pandang kamera. Arah datangnya sinar seperti ini akan menghasilkan foto dengan detail dan tekstur dari benda dengan baik. Bayangan yang dihasilkan akan menampakkan bentuk benda dengan lebih menarik dengan separo dari muka terang dan separo lagi gelap.

Fotografi SINGLE LENS REFLECT :Refleks lensa tunggal (RLT), adalah kamera yang memiliki satu lensa untuk membidik yang menggunakan cermin dan prisma. Lensanya berfungsi untuk meneruskan bayangan objek ke pembidik dan meneruskannya ke film. Apa yang terlihat pada jendela pengamat sama seperti apa yang terjadi pada film atau fotonya.

Fotografi SINGLE POINT READING :Suatu pembacaan pengukuran dalam pencahayaan yang dilakukan hanya pada satu titik atau bagian tertentu yang terpenting dari sebuah objek foto.

Fotografi SINGLE SERVO AUTOFOCUS (S):Sandi saat Anda membidikkan suatu objek dan tombol rana telah tertekan separo, maka jarak antara kamera dengan objek terkunci hingga tombol dilanjutkan ditekan hingga terekam satu bidikan.

Fotografi SKALA :P erbandingan objek utama dengan objek-objek lain dalam gambar.

Fotografi SLAVE UNIT :Mata listrik yang menyalakan lampu-kilat karena pulsa yang dihasilkan oleh menyalanya lampu-kilat lain.

Fotografi SMALL FORMAT CAMERA :Kamera format kecil yaitu kamera jenis SLR (Single Lens Reflect) yang menggunakan film berukuran 35 mm namun fleksibel dan enak dipegang serta ringan. Karena itu kamera seperti ini yang paling banyak digunakan oleh para fotografer. Jenis maupun ukuran filmnya sangat mudah didapat juga proses filmnya terutama bagi yang menggunakan film jenis negatif. Namun kekurangannya, untuk hasil pencetakan besar, maksimal hanya seukuran majalah.

Fotografi SNAPSHOT :Bidikan spontan, tanpa modelnya diatur terlebih dahulu. Cara ini umumnya digunakan untuk membuat foto human interest, sehingga menghasilkan foto yang apa adanya dan tampak alami tak terkesan dibuat-buat.

Fotografi SNOOT :Suatu alat berbentuk kerucut yang berlubang pada ujungnya dan digunakan untuk memperkecil penyebaran cahaya dari lampu kilat studio. Umumnya menghasilkan cahaya yang tampak membulat bila diproyeksikan pada bidang datar.

Fotografi SNOW CROSS, STAR SIX FILTER : Sebuah kaca bening dengan goresan-goresan yang saling bersilangan yang membentuk bintang-bintang berekor enam dari tiap-tiap titik sinar.

Fotografi SOCKET : Lubang tempat memasukkan kabel sinkron yang menghubungkan lampu kilat dengan penutup.

Fotografi SOFT SCREEN (LENS) : Lensa yang berguna untuk menghindari kontras sehingga hasil gambar terkesan seolah-olah agak kabur dengan sisi-sisi yang tak tampak ketegasan batasnya.

Fotografi SOFT FOCUS LENS : Lensa yang berdaya lukis lembut.

Fotografi SOFT SPOT FILTER : Filter berciri seperti soft screen namun menghasilkan gambar yang berbeda.

Fotografi SOFT TONE FILTER : Filter yang bertujuan untuk membuat gambar pemandangan lunak tanpa menurunkan ketajaman dan mengubah warna, juga tidak mengubah bentuk. Kontras pun menjadi lembut tanpa mengaburkan pandangan.

Fotografi SOLARISASI : Proses pembuatan foto dengan cara memberi penyinaran dua kali pada kertas foto atau film dan memasukkannya ke dalam larutan pengembang. Di tengah-tengah gambar terbentuk dilakukan penyinaran dengan cahaya putih sekali lagi dan meneruskan pengembangannya.

Fotografi SONAR AUTOFOCUS : Sistem otofokus yang bekerja berdasarkan perjalanan bolak-balik suara sonar - dari kamera ke objek kembali ke kamera.

Fotografi SPECIAL EFFECT : Efek khusus dengan menggunakan teknik tertentu.

Fotografi SPECIAL EFFECT FILTER : Filter (penyaring) spesial efek yang pada dasarnya bukan filter karena fungsinya tidak menyaring sesuatu melainkan mengubah pandangan guna mencapai hasil yang menyimpang dari pemotretan biasa.

Fotografi SPECIAL LENS : Lensa spesial yang digunakan secara khusus untuk keperluan khusus. Misalnya fish eye lens (lensa mata ikan - 180 derajat). yang pada dasarnya bukan filter karena fungsinya tidak menyaring sesuatu melainkan mengubah pandangan guna mencapai hasil yang menyimpang dari pemotretan biasa.

Fotografi SPECIAL PURPOSE LENS : Lensa tujuan khusus yang didesain dan diciptakan untuk tujuan penghasilan gambar khusus yang biasanya susah dilakukan dengan lensa biasa.

Fotografi SPECIAL FILTER : Sekeping plastik terang berisi ribuan prisma lembut yang mengubah tiap-tiap titik sinar menjadi bintang pelangi dan berkas sinar bertepi pelangi. Sinar yang kuat membentuk bintang dengan berkas-berkas pelangi tebal.

Fotografi SPECTRUM : Berkas sinar yang terlihat oelh mata, terpecahkan oleh pembiasan prisma dalam warna-warni.

Fotografi SPEEDLIGHT : Lampu-kilat yang mempunyai kecepatan menyala tinggi atau cepat.

Fotografi SPEEDO SOLARISASI : Suatu teknik kamar gelap versi lain dari tehnik solarisasi (efek sabattier) pada film ortholith yang akan memberikan suatu efek gerakan yang cepat (speedo).

Fotografi STEREO CAMERA : Kamera berlensa dua yang menghasilkan dua foto sekaligus. Dua foto itu harus diamati dengan alat bantu atau stereo-viewer untuk mendapatkan efek kedalaman seperti saat difoto.

Fotografi STILL LIFE : Berarti lukisan atau pemotretan benda mati. Fotografi yang khusus menempatkan benda-benda kecil buatan manusia sebagai objeknya.

Fotografi STOP : Satuan yang menunjukkan pergeseran nilai bukaan diafragma atau kecepatan rana dari suatu nilai ke nilai yang lain, naik atau turun. Misalnya dari diafragma f:16 ke f:22 atau dari kecepatan 1/125 detik ke 1/250 detik.

Fotografi STOP BATH : Cairan penyetop. Larutan penyetop untuk menghentikan atau menahan seketika pengembang (developer) pada film atau kertas foto. Selain berguna untuk menghentikan proses yang terjadi, stop bath juga berfungsi sebagai larutan fixer yang membuat film dan cetakan foto lebih tahan lama.

Fotografi STRIPPING FILM : Film yang dapat dipisahkan dari dasar seluloidnya.

Fotografi STROBO : Lampu dengan kemampuan menyorot bertubi-tubi dengan selang waktu singkat.

Fotografi SUBTRACTIVE : Sistem penyusunan balans warna dengan mengurangi unsure warna, suatu kebalikan dari additive atau menambahkan.

Fotografi SUPER WIDE LENS : Lensa bersudut super lebar yang biasa digunakan untuk pemotretan arsitektur, interior, eksterior, pemandangan, dll. Misalnya lensa 15 mm, 17 mm.

Fotografi SYNC CORD TERMINAL : Terminal sinkronisasi lampu-kilat; soket untuk memasang kabel tambahan yang dihubungkan dengan lampu-kilat.

Fotografi SYNC SHUTTER SPEED : Kecepatan rana yang sinkron dengan lampu kilat.

Fotografi SYNCRO :Saklar otomatis. Dengan menggunakan saklar ini pada lampu kilat maka bila ada kilatan cahaya lampu kilat lain akan mengakibatkan menyalanya lampu kilat yang terpasang syncro.

Fotografi TABLE-STAND : Kaki tiga (tripod) kecil. Sandaran kamera yang membantu menahan goyang yang dipakai di atas meja.

Fotografi TEXTURE : Tekstur, sifat permukaan atau sifat bahan., merupakan elemen seni visual yang sangat penting karena mampu memberi kesan "rasa" seperti halus, kasar, mengkilat, dll.

Fotografi TELE CONVERTER : Lensa tambahan yang dipasang di antara lensa asli dan tubuh kamera, yang dapat mengubah lensa normal menjadi tele dan lensa tele menjadi tele panjang. Umumnya kelipatannya dua atau tiga kali jarak fokus lensa asal.

Fotografi TELE LENS : Lensa tele yang digunakan untuk memperbesar objek yang akan difoto. Lensa ini dapat digunakan untuk memperoleh ruang tajam yang pendek. Khusus untuk pemotretan potret (portrait) penggunaan lensa seperti ini akan menghasilkan perspektif wajah yang mendekati aslinya. Misalnya: lensa 85 mm, lensa 135 mm, lensa 200 mm, dll.

Fotografi TELEPHOTO LENS : Lensa telefoto, lensa yang mempunyai fokus panjang. Pembuatan bayangan (image) pada lensa telefoto lebih pendek bila dibandingkan dengan lensa lain.

Fotografi TELEPHOTO MEDIUM :Telefoto menengah, jenis lensa telefoto yang mempunyai panjang antara 75 - 135 mm.

Fotografi TEST STRIP : Suatu cara untuk mendapatkan hasil cetakan yang baik (normal) yang dilakukan dengan cara membuat pencahayaan bertingkat pada saat mencetak sebelum mencetak sesungguhnya.
 
Fotografi TILT HEAD : Kemampuan kepala lampu-kilat untuk dapat diputar. Fungsinya untuk mendapatkan efek pencahayaan yang lembut dengan cara memantulkan terlebih dahulu cahaya yang keluar dari lampu-kilat. Kuatnya cahaya yang jatuh ke objek sangat bergantung pada permukaan pemantul, warna dan jaraknya.
 
Fotografi TIMER SWITCH : Pengukur waktu yang akan memutuskan aliran listrik pada akhir hitungan yang telah ditentukan.

Fotografi Top Light : Cahaya (dari) atas. Cahaya yang berasal dari atas objek. Biasanya digunakan untuk menerangi bagian atas kepala model yang akan difoto. Arah cahaya juga dapat menampilkan detail benda.

Fotografi Transparan :Tembus pandang ialah permukaan suatu benda yang tidak menghambat pandangan untuk melihat benda di belakangnya. Kaca dan plastik misalnya bersifat tembus pandang.

Fotografi Translusen :Tembus sinar. Namun kita tidak biasa melihat benda yang berada di belakang benda yang translusen tersebut. Misalnya kaca es, kaca buram, kaca susu, plastik suram, dsb.
Transparancy : Transparan, gambar tembus, slide atau film positif.

Fotografi TRIPOD : Kaki-tiga. Suatu alat yang digunakan untuk menyangga kamera yang berbentuk kaki-tiga, yang dapat dipanjangkan dan dipendekkan sesuai keinginan (terbatas). Biasa digunakan untuk membantu mengatasi goyang saat melakukan pemotretan yang menggunakan lensa telefoto, atau yang menggunakan kecepatan rendah sehingga kedudukan kameranya tetap stabil dan pemotretan terhindar dari goyang.

Fotografi Tripod Socket : Tempat (ulir) untuk tripod. Suatu bagian di kamera, biasanya berlubang dengan ulir di dalamnya, yang berguna untuk tempat memasang tripod atau kaki-tiga kamera.

Fotografi TTL : Singkatan dari

Fotografi Through the Lens Metering. : Sistem pengukuran cahaya melalui lensa. Biasa juga disebut OTF (Off the Film Metering). Kamera harus terisi film untuk mendapatkan pengukuran yang akurat. Atau dengan cara lain yaitu menggantikannya dengan kertas buram yang diletakkan pada jendela lintas film yang harus menutupi seluruh jendela tersebut. Jika tidak maka akan mendapatkan kalkulasi pengukuran yang salah karena sensor di dalam kamera akan membaca pelat hitam penekan film.

Fotografi Tungsten Film : Film yang khusus diperuntukkan bagi pemotretan yang dilakukan dengan cahaya buatan dengan lampu biasa atau photo-flood, namun juga tetap dapat dipakai untuk pemotretan di bawah cahaya alami.

Fotografi Twin Lens Reflex : Refleks Lensa Kembar. Kamera yang mempunyai dua lensa. Satu lensa berfungsi untuk menangkap objek yang dipantulkan oleh cermin melalui jendela pembidik, satu lensa berfungsi untuk menangkap objek untuk diteruskan ke film. Menggunakan jenis kamera seperti ini harus ekstra hati-hati karena sering terjadi kesalahan yang disebut paralaks pada pemotretan jarak dekat.

Fotografi VARIO FOCAL LENS : Lensa zoom. Lensa yang mempunyai panjang focus yang dapat diubah-ubah atau dapat bergeser. Misalnya: lensa 20-35 mm, lensa 35-70 mm, lensa 80-200 mm, dsb.

Fotografi VARIO LENS : Lensa vario atau sering disebut sebagai lensa zoom. Yaitu sebuah lensa yang memiliki jangkauan panjang focus yang bervariasi atau dapat diubah-ubah. Dengan demikian memudahkan pemotret memilih berbagai ruang pandang hanya dengan menarik-ulur lensa atau memutarnya.

Fotografi VERTICAL GRIP : Alat pelepas rana untuk pengambilan gambar secara vertikal tanpa harus memutar tangan.

Fotografi VIEW CAMERA : Kamera yang menggunakan film format besar dan digunakan untuk keperluan pemotretan yang memerlukan detail tajam pada pencetakan hasil foto yang besar-besar umumnya digunakan di dalam studio untuk pemotretan still life karena dapat menyempurnakan perspektif serta menambah ruang tajam. Detail gambar dapat ditampilkan secara sempurna.

Fotografi VIEW FINDER : Jendela bidik. Bagian dari kamera yang berfungsi sebagai tempat mata melihat bayangan benda yang akan diabadikan.

Fotografi WAIST LEVEL FINDER : Pembidik sebatas pinggang.

Fotografi WARM TONE : Bernada warna hangat. Suatu warna yang terasakan tidak terlampau menyilaukan mata, atau berwarna ke arah cokelat gelap ke arah hitam pekat.

Fotografi WATT / SECOND (W/S) : Satuan daya pada lampu kilat studio yang dibedakan dengan lampu kilat portable yang menggunakan GN. Tidak ada rumusan relevansi antara W/S dan GN, tapi 100 W/S hampir sebanding dengan GN = 30.

Fotografi WIDE ANGLE LENS : Lensa sudut lebar, misalnya lensa 20 mm atau 24 mm. Jenis lensa dengan tubuh pendek yang biasa digunakan untuk memotret sebuah panorama luas atau untuk pemotretan sejumlah besar orang. Lensa ini menampakkan gambar yang lebih kecil.

Fotografi WIDE SHOT : Pemotretan dengan sudut pandang lebar. Biasanya merupakan satu jepretan panjang diawal suatu sekuen. Tujuannya untuk mengarahkan penonton pada adegan berikutnya pada gambar hidup (movie).
 
Fotografi WIRELESS TTL : Sistem pengukuran lewat lensa tanpa melalui kabel.

Fotografi WORM EYE : Pandangan cacing. Berarti memotret dari sudut pandang permukaan tanah. Hasilnya adalah rekaman foto dengan kesan tinggi yang ekstrim, hasil gambarnya pun unik karena sudut pandang seperti itu.

Fotografi ZONE SYSTEM : Suatu cara untuk menghasilkan foto dengan tingkat kontras yang dimulai dari nada hitam pekat hingga nada warna putih sekali.

Fotografi ZOOM LENS : Lensa zoom. Jenis lensa yang memiliki elemen yang mampu bergerak hingga membuat panjang fokal bervariasi. Panjang focus dapat diganti-ganti dengan memendekkan atau mengulur tabung lensa.

Fotografi ZOOM-BLUR : Kekaburan gambar yang disebabkan oleh gerakan zoom pada waktu melepas rana kamera.

Fotografi ZOOMING RING :Gelang batas rentang vario pada lensa zoom.
Akhirnya terselesaikan juga kamus ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat, artikel berikutnya dari serial teknik dasar fotografi digital adalah mengenal lebih jauh tentang blitz / flash light
 _______________________""""""_______________________________________    ukm fokus umpar


Beberapa Teknik dalam Fotografi

Teknis Fotografi & Fungsinya
Fotografi bukan segalanya tentang kamera. Dikatakan bahwa fotografi adalah seni bermain dengan cahaya. Tanpa adanya cahaya, maka mustahil fotografi itu ada. Menghasilkan sebuah gambar yang bagus, harus memiliki visi yang kuat dalam hal ‘melihat’. Memperhatikan cahaya, komposisi dan momen adalah hal-hal yang penting untuk diperhatikan dalam membuat foto yang dapat dikategorikan ‘bagus’.

Namun, sepertinya mustahil dapat menghasilkan foto seperti itu jika tidak mengenal dan memahami dari masing-masing teknis fotografi dasar. Fotografi memang bukan segalanya tentang kamera, namun kamera adalah alat untuk menyalurkan visi kita itu. Maka, sekiranya perlu mengenal dan memahami bagaimana kamera bekerja.

Tugas utama dari kamera adalah mengatur intensitas cahaya yang masuk dan pada akhirnya mengenai film/sensor (selanjutnya saya sebut medium). Apabila, kamera mengizinkan terlalu banyak cahaya yang masuk maka medium akan terbakar (overexposed). Dan sebaliknya. Bagaimana agar cahaya yang masuk itu tidak berlebih dan tidak kurang, atau dengan kata lain ‘pas’. Berikut saya jabarkan satu-satu.

Aperture
Atau yang sering juga disebut dengan difragma atau bukaan lensa adalah berfungsi untuk mengatur seberapa besar lensa akan terbuka. Fungsi ini lebih tepatnya terletak pada lensa. Logikanya, semakin besar bukaannya, maka akan semakin banyak cahaya yang akan masuk. Seperti sebuah kran air. Semakin besar kita buka keran tersebut maka akan semakin banyak air yang akan keluar.

Penulisan Aperture yang benar adalah f/x. Sehingga apabila dikatakan nilai Aperture-nya adalah 5.6, maka penulisan yang benar adalah f/5.6. Jadi jangan bingung apabila ada yang bilang bahwa bukaan lensa 2.8 lebih besar dari bukaan lensa 5.6. Karena kalau secara penulisan matematisnya memang benar khan? (f/2.8>f/5.6) Tapi kebanyakan kita malas untuk bilang f/2.8 atau f/5.6, karena kita orangnya simpel sih… Very Happy

Efek Samping dari Aperture
Seperti obat batuk yang memiliki efek samping, begitu juga dengan aperture. Efek sampingnya adalah semakin besar bukaan lensa, maka akan semakin kecil daerah fokusnya. Dan sebaliknya. Daerah fokus inilah yang biasa dikenal dengan DOF (Depth of Field). Untuk lebih jelasnya, lihat foto berikut ini:
foto Efek Samping dari Aperture f/3.5, 1/125 detik @ 50mm ISO 100
f/3.5, 1/125 detik @ 50mm ISO 100
Seperti contoh gambar diatas, terlihat bahwa daerah focus hanya pada putik bunganya saja. Sedangkan bagian mahkotanya sudah out of focus (blur). Tapi, coba lihat pengambilan dengan bukaan kecil ini.

foto Efek Samping dari Aperture f/11, 1/200 detik @ 17mm ISO 200
f/11, 1/200 detik @ 17mm ISO 200
Pada contoh diatas hampir keseluruhan gambar terlihat tajam (kecuali objek yang memang jauh).

Shutter Speed
Atau yang biasa disebut juga dengan speed atau kecepatan rana bertugas untuk mengatur berapa lama mirror terbuka lalu menutup kembali untuk membatasi berapa banyak cahaya yang akan masuk. Seperti teori keran, apabila kita membuka keran terlalu lama, maka wadah penampung air tadi akan kelebihan sehingga akan meleber keluar. Kalau dalam kasus fotografi, medium akan terbakar.

Penulisan shutter speed yang benar adalah 1/x. Sehingga apabila dikatakan bahwa sebuah foto menggunkanan speed 60, maka penulisannya yang benar adalah 1/60 detik. Jadi jangan bingung kalau dikatakan bahwa speed 60 lebih cepat dibandingkan 30. karena secara penulisan matematis memang begitu khan?

Efek Samping dari Shutter Speed
Seperti berpacaran yang memiliki efek samping, seperti sulit melirik wanita/pria lain, begitu juga dengan shutter speed. Semakin cepat shutter speed, maka akan gambar akan semakin terlihat diam (freeze). Dan sebaliknya, apabila speed terlalu lamban gambar akan terlihat blur dikarenakan gerakan yang terlalu cepat, sehingga objek terlihat bergerak sangat cepat. Lebih jelasnya, silahkan lihat foto berikut sebagai ilustrasi:
foto Efek Samping dari Aperture <br /> 1/320 detik, f/5.6 @ 17mm ISO 100
1/320 detik, f/5.6 @ 17mm ISO 100
Kuda sedang berlari (gak mungkin sedang nari khan?) terlihat diam dengan menggunakan shutter speed yang cepat.



ISO atau ASA
Adalah tingkat sensitifitas medium dalam menerima cahaya. Semakin tinggi nilainya, maka akan semakin tingkat sensitifitasnya. Artinya, apabila kita merubah nilai ISO atau ASA ini menjadi lebih tinggi, sedangkan aperture dan speednya tidak diubah, maka medium akan menerima cahaya lebih banyak. Dan sebaliknya.

Efek Samping ISO atau ASA
ISO adalah tingkat sensitifitas sensor (medium), sedangkan ASA adalah tingkat sensitifitas film (medium), jadi perbedaannya hanya dimediumnya saja. Tapi logikanya sama. Kecuali efek sampingnya. Dimana apabila menggunakan film ASA tinggi, maka gambar akan terlihat grainy (berbentuk titik kecil namun banyak). Sedangkan penggunaan ISO tinggi akan menghasilkan noise (seperti bentuk cacing namun banyak). Sedikit aja udah geli apalagi banyak =)

Yang penting adalah kita mengenal kamera serta fungsi-fungsinya sebagai alat yang menyalurkan visi kita dalam menghasilkan sebuah gambar. Jadi, semua fungsi memiliki efek samping, tapi bukan berarti ini jelek. Namun, kita harus bisa menggunakannya dengan bijak. Pertanyaannya adalah, efek apa yang ingin dihasilkan supaya memperkuat pesan yang ingin disampaikan? Kalau mau lebih kuat lagi sampeiin aja sendiri… :p

___________________________""""""""__________________________________   ukm fokus umpar

Cara Memasukan Picture Style ke Kamera Canon


Cara untuk memasukkan Picture Style tambahan ke dalam kamera EOS Canon yaitu dengan sofware bawaan Canon yang terdapat pada Box kamera yang kita beli. Yaitu EOS Utility. Jika Sofware itu hilang, jangan kawatir, karena di website Canon juga tersedia untuk di download.


Berikut Langkah-langkah cara memasukkan Picture Style ke dalam Kamera EOS Canon :

Langkah 1
Pastikan di komputer sudah ter-instal EOS Utility

Langkah 2
Sambungkan Kamera ke Komputer dengan kabel data bawaan dari Canon. Setelah tersambung, hidupkan kamera, dan secara otomatis akan keluar aplikasi Canon EOS Utilitynya.

Langkah 3
Setelah muncul aplikasi EOS Utilitynya, Pilih Menu Camera Settings/remote shooting.
Setelah itu akan muncul aplikasi seperti gambar dan ikuti langkah seperti di gambar:


Keterangan Gambar:
[Klik yang dilingkari warna merah]
No.1 Klik pada  gambar kamera kecil, kemudian
No.2 Klik pada kolom picture style standard, kemudian
No.3 Klik Settings

Langkah 4
Sesudah klik settings maka akan muncul menu baru seperti pada gambar di bawah ini :


Keterangan Gambar :
No.1 Ubah Picture Style dari standard menjadi User Def.
[User Definity memang untuk memasukan picture style sendiri. Pada kamera yang saya pakai cuma menyediakan User Def. cuma tiga slot.]
No.2 Kemudian Open
No.3 Setelah Open, Pilih Picture Style file [.pf2] yang ingin anda masukan di kamera
No.4 Setelah itu Klik Open
No.5 Klik Apply
No.6 dan Close.

Demikian Penjelasan dari saya tentang cara memasukan picture Style ke dalam Kamera DSLR EOS Canon, semoga bermanfaat, jika masih ada kesulitan silakan bertanya. Terima Kasih.
ukm fokus umpar.

TEKNIK MENGAMBIL GAMBAR

Seni Cahaya

I. Fotografi boleh didefinasikan sebagai satu proses rakaman cahaya.Kualiti sesuatu gambar itu bergantung kepada ketelitian kita dalam memilih cahaya yang baik.
II. Banyak jenis cahaya yang boleh diperolehi dari matahari,tetapi kadangkala kita terpaksa menunggu untuk mendapatkan satu cahaya yang berkualiti untuk gambar kita.
Potret dibawah sinaran matahari
(a) Kekuatan cahaya sebegini akan menghasilkan bayang-bayang yang jelas kelihatan di bawah hidung dan mata subjek.Bayang bayang ini amat mengganggu pemerhatian kita.
(b) Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini ialah dengan menubah posisi subjek ke tempat yang redup,dimana subjek tidak lagi diterangi oleh cahaya matahari tetapi subjek akan diterangi oleh cahaya yang terpantul dari langit.
(c) Cahaya dari langit amat luas dan ia nya tersebar.Cahaya yang tesebar tidak akan menghasilkan bayang bayang yang jelas.
(d) Katakan kita hendak mengambil gambar subjek dihadapan OBJEK yang disinari oleh cahaya matahari yang terik,kita tak perlu la mengubah posisi SUBJEK ini kerana OBJEK yang terkena sinaran matahari tadi telah memantulkan cahaya yang baik untuk SUBJEK kita.
(e) Kita akan dapat pencahayaan yang baik jika kita rajin menunggu,lihat perubahan matahari dan kesan sinaranya.Selalunya waktu awal pagi dan waktu senja adalah waktu yang amat menarik dan cahaya nya cukup seimbang antara SUBJEK dan BACKGROUND
(f) Bagi fotografer professional yang sentiasa mengejar masa,mereka akan menggunakan REFLECTOR untuk memantulkan cahaya pada SUBJEK.Pembantu fotografer yang selalu pegang reflector ini.Mereka juuga meletakan REFLECTOR bewarna perak,emas atau putih dibawah SUBJEK untuk membantu lagi pantulan cahaya Ke arah SUBJEK,lantas mengurangkan bayang bayang.
(g) Ada juga yang dipanggl Cahaya tiruan.Apabila kita menggunakan FLASH dan dihalakan ke SUBJEK,ianya akan membesarkan lagi kawasan pencahayaan itu.Cahaya dari FLASH akan mengisi dan mengurangkan bayang bayang pada SUBJEK.Proses ini dikenali sebagai FILL FLASH.
(h) FLASH elektronik mempunyai sama warna seakan akan matahari sekitar waktu tengahari.Jika kita menggunakan FLASH pada waktu ala pagi atau senja,hasilnya seperti tidak asli.Profesional mengatasi masalah ini dengan memasang GEL bewarna dihadapan FLASH.

Setting & Control

Tidak ada setting dan control yang ditetapkan.Ia berubah mengikut kreativiti dan keadaan.
Tetapi ini hanya sebagai Panduan
I. Histogram
• Histogram ialah salah satu cara untuk menentukan Imej yang dirakam mempunyai EXPOSURE(dedahan cahaya) yang cukup atau pun tidak.Kita tak perlu bergantung pada LCD kamera yang mungkin tidak tepat.
• Histogram mempamirkan secara digital maklumat dan data Imej yang dirakam.
• Ianya terdiri dari graf piksel berdasarkan kecerahan
• Jika imej yang dirakam itu gelap,Gambarajah pada graf akan lebih tertumpu pada sebelah kiri manakala jika imej yang dirakam itu gelap gambarajah akan lebih tertumpu pada sebelah kanan.
• Imej yang cukup pencahayaanya akam mempunyai graf yang sekata dimana tiada lebihan tertumpu pada kiri dan kanan graf.Graf akan menunjukan seakan sebuah bukit yang mempunyai satu puncak sahaja ditengah.
• Jika imej yang dirakam itu menunjukkan lebihan pada kiri atau kana graf,eloklah kita membetulkan nilai APERTURE & SHUTTER kita.Bagi yang tiada fungsi ini,gunakanlah EV seperti yang telah dibincangkan.
• Kebanyakan kamera sekarang sudah mempunyai fungsi histogram yang akan muncul di LCD anda sebelum anda merakam imej.Ini sangat membantu.
II. Burst Mode
• Fungsi yang membolehkan kita merakam imej dalam kuantiti yang banyak hanya dalam sesaat.
• Fungsi ini elok digunakan untuk merakam SUBJEK yang bergerak. Supaya tidak terlepas saat saat yang beharga,Terutamanya acara sukan.
• Apabila fungsi ini diaktifkan,kamera akan merakam imej SUBJEK dalam kelajuan 3 hingga 5 imej per saat.Laju bukan? Kamera dSLR mempunyai kelajuan yang lebih tinggi sekitar 9 imej sesaat.
III. Fungsi kawalan Manual,Aperture Priority dan Shutter Priority
• Dail kawalan MANUAL, APERTURE PRIORITY dan SHUTTER PRIORITY terletak diatas kamera. Dail ini tertera A/S/M pada kamera Olympus dan Nikon. Berlainan pada canon Av/Tv/M. Av untuk fungsi APERTURE PRIORITY dan Tv untuk fungsi SHUTTER PRIORITY.
• Seperti yang telah dibincangkan sebelum ini, fungsi APERTURE PRIORITY adalah untuk mengawal bukaan Lensa dan fungsi SHUTTER PRIORITY adalah untuk mengawal berapa lama SHUTTER dibiarkan terbuka.Faham tak setakat ini?
• Fungsi kedua dua ini mempunyai hubungkait untuk menghasilkan imej yang berkualiti
• Pada fungsi otomatik, Kamera akan menentukur sendiri gabungan nilai APERTURE dan SHUTTER SPEED dan kadang kadang fungsi otomatik ini tidak memberikan hasil mengikut apa yang kita inginkan.Disinilah fungsi APERTURE PRIORITY dan SHUTTER PRIORITY diperlukan.
• Kita sendiri akan mengawal nilai APERTURE bila kita menggunakan fungsi APERTURE PRIORITY manakala kamera akan mengubah nilai SHUTTER SPEED mengikut kesesuaian nilai APERTURE yang kita tentukan.Begitulah sebaliknya.
• Dalam fungsi APERTURE PRIORITY Apabila kita menggunakan nilai APERTURE yang tinggi seperti f8 atau f10,ini bermaksud bukaan lensa adalah kecil. Ini akan menyebabkan kamera memilih nilai SHUTTER SPEED yang amat rendah. Keadaan ini agak rumit sedikit jika kita mempunyai tangan yang bergetar atau jika kita tidak menggunakan tripod imej yang terhasil kemungkinan besar akan kabur.
IV. Kawalan ISO
- Terma ISO ini dibawa dari era kamera filem. Filem yang digunakan diklasifikasikan mengikut kelajuan filem iaitu nilai kepekaan filem terhadap cahaya.
- Sekarang, terma ISO masih lagi diguna pakai dan membawa maksud dan kegunaan yang sama Cuma ianya diaplikasikan ke sensor digital
- Kita kadang kadang menghadapi masalah untuk mengambil gambar dalam keadaan sekitaran yang gelap,jika gambar yang diambil itu pasti akan kabur dan gelap.Disinilah peranan ISO berfungsi,Cuma dengan meningkatkan nilai ISO dan seterusnya kita mampu meningkatkan nilai APERTURE dan nilai SHUTTER SPEED.
- ISO memberikan kita kebebasan dan kemampuan untuk merakam imej di dalam keadaan yang gelap dan pencahayaan yang tidak sekata.
- Kekurangan ISO ini terletak pada nilainya. Semakin tinggi nilai yang kita tetapkan semakin banyak NOISE yang terhasil.
- NOISE adalah biji-bijian yang terhasil pada imej yang dirakam. Juga dalam bentuk piksel halus yang bewarna yang tidak sepatutnya berada didalam imej.
- Rakamlah imej dalam beberapa nilai ISO yang berlainan dan perhatikan yang mana satu boleh diterima.
Komposisi Asas
Selain EXPOSURE(Pencahayaan) dan FOCUS yang baik,pemilihan komposisi juga memainkan peranan dalam menghasilkan imej yang berkualiti.Berikut ialah cara cara yang mudah sebelum kita menentukan komposisi.
I. FILTERING
- Filtering atau dalam bahasa Malaysia bermaksud penapisan.
- Ramai yang terlepas pandang konsep ini.
- Konsep ini sebenarnya mudah seperti “tolong alihkan pasu di belakang” atau kekiri sedikit”.
- Apabila kita melihat melalui VIEW FINDER ,tanyakan diri anda samada imej itu terlalu berserabut atau ada sesuatu yang tak kena.
- Selalunya gambar yang bagus hanya mempunyai satu idea iaitu tiada gangguan selain subjek.
- Alihkan subjek atau ubah latar belakang dan pastikan tiada unsur unsur lain yang boleh mengganggu subjek.
- Fotografi semuanya tentang komunikasi,Cuba sematkan dalam ingatan kita apa tujuan dan mengapa kita merakam imej itu.Sesuatu yang perlu disampaikan pada para penonton atau untuk diri kita sendiri.Baru dikatakan komunikasi yang berkesan.
- Ingat! Ketepikan mana yang tak perlu
II. FRAMING
- Mata kita merupakan Kurniaan ALLAH yang amat menakjubkan.Bila kita lihat pada OBJEK dengan sepenuhnya dan dengan itu hampir setiap benda di sekeliling kita seakan akan tidak wujud.Hanya OBJEK itu sahaja didalam Pemerhatian kita.
- Kamera tidak mempunyai ciri ciri sebegini.
- Jurugambar amatur selalunya hanya memberikan tumpuan hanya pada SUBJEK yang ingin dirakam. Ya,ia memang begitu dan langkah seterusnya yang patut diikuti ialah dengan memerhatikan keadaan sekeliling juga.
- Perhatikan keadaan sekeliling samada ia mempunyai hubungkait dengan SUBJEK atau tidak. Ini kerana kemungkinan elemen elemen dari luar akan memberikan impak yang lebih berkesan pada SUBJEK.
- Pernah hadapi situasi begini,setelah gambar yang kita rakam dicuci.”eh bila masa pulak ada orang lalu kat depan ni?” mesti pernahkan?. Ini kerana kita tidak begitu berhati hati dalam memerhatikan keadaan sekeliling. Jangan ulangi kesilapan itu.
III. BALANCE-THE ART OF COMPOSITION
- Kebanyakan kursus seni dan rekacipta mengetengahkan kepentingan BALANCE(keseimbangan).
- Ini hanyalah sebagai panduan untuk menghasilkan gambar yang berkualiti
(a) VISUAL WEIGHT
- COMPOSITION keseluruhanya ialah memastikan elemen elemen didalam imej tampak seimbang
- Untuk mendapatkan keseimbangan ini,Pastikan imej yang akan dirakam itu mempunyai VISUAL WEIGHT.
- Perhatikan Corak,tekstur atau kecerahan yang mana akan membuatkan imej itu menjadi tumpuan.
- Seperti contoh; sekuntum bunga merah berlatarbelakangkan pokok hijau yang gelap.sudah tentu mata kita hanya akan tertumpu pada bunga itu. contoh ini menunjukan imej ini mempunyai VISUAL WEIGHT yang terhasil disebabkan warnanya yang kontra.
(b) BALANCING ACT
- Untuk menghasilkan gambar yang seimbang, kita haruslah mengubah posisi SUBJEK itu berdasarkan VISUAL WEIGHTnya
- Kita ambil contoh keadaan seperti ini ; imej yang kita rakam itu mempunyai elemen lain yang terang,dan berada di hujung FRAME. Elemen yang terang ini akan menarik mata kita untuk memandangnya. pemerhatian kita teralih dan terganggu oleh elemen ini. Dan ini dikatakan imej yang tidak seimbang
- Jika kita berubah dari kedudukan asal dan merakam semula imej tersebut dan memastikan elemen yang terang itu berada di tengah,sudah tentu mata kita akan tertumpu di tengah.Ini dikatakan imej yang seimbang.
>(c) TYPES OF BALANCE
1) SYMMETRICAL
- Keseimbangan yang paling asas.
- Dimana elemen yang mempunyai VISUAL WEIGHT tadi berada di tengah tengah gambar.
- Elemen ini mempunyai keseimbangan yang ketara.
- apabila subjek berada diatas air. Maka akan terhasil imej yang nyata dan tidak nyata pada permukaan air itu dari tindakan pembiasan,Ini juga dikenali sebagai SYMMETRICAL BALANCE
2) ASYMMETRICAL
- Elemen yang mempunyai VISUAL WEIGHT tadi berada di luar titik tengah.
- Elemen ini tidak semestinya mempunyai hubungkait dengan pembiasan cahaya.
3) RULES OF THIRD
- Panduan yang berguna apabila kita ingin merakam SUBJEK yang berada di luar kawasan titik tengah.
- RULES OF THIRD ini juga dikenali sebagai RO3.
- Mempunyai 3 garis lintang dan 3 garis menegak,dimana untuk menghasilkan imej yang seimbang,kita bolehlah memastikan SUBJEK berada pada mana mana antara titik yang bersentuhan yang terhasil dari garis garis ini.
4) LEADING LINE
- Deretan pokok, sungai, jalan raya, pagar, bayang bayang, tali dan bermacam macam lagi yang bersambungan.
- LEADING LINE ini tidak akan terhasil jika kita tidak berhati hati dalam menghasilkanya.
- Garisan ini seharus nya membawa kita ke SUBJEK atau dari SUBJEK
- Pastikan sudut ketika merakam gambar itu sedikit kreatif dan bersesuaian.
- Mulakan LEADING LINE ini dari satu sudut imej akan memberikan impak yang cantik.
5) GOLDEN SECTION
TEKNIK MENGAMBIL GAMBAR
1. Waktu malam dan cahaya yang samar
- Ingat 3 perkara ini
I. FLASH
a. Jangan nyalakan FLASH,sebaliknya gunakan EXPOSURE yang lama.Jika mempunyai mode MANUAL,dan ubahlah setting APERTURE pada bukaan kecil dan SHUTTER SPEED yang panjang.Bagaimana jika tiada fungsi MANUAL? Jangan risau, kamera kita masih mempunyai fungsi NIGHT MODE. Walaupun pengawalan keatas fungsi ini terhad,ia tetap membantu.
II. TRIPOD
a. Gunakan tripod. Ini kerana apabila kita menggunakan SHUTTER SPEED yang panjang atau kita menggunakan NIGHT MODE ia boleh mengakibatkan gambar yang kita rakam itu kabur.Jadi penggunaan TRIPOD amatlah digalakkan. Boleh juga bersandar pada dinding atau pokok kalau kita terlupa nak bawa TRIPOD
III. TIMER
a. Walaupun TRIPOD sudah dipasang pada kamera, jari kita juga mampu untuk menggoyangkan kamera dan kemungkinan gambar yang dirakam itu akan kabur. Kita boleh elakkan ini dengan mengaktifkan fungsi TIMER.atau PEMASA
- Penetapan KAMERA
I. APERTURE
a. Guna nilai APERTURE yang kecil atau bukaan APERTURE yang besar( ingat nilai dan bukaan adalah satu benda yang berbeza)
b. Apabila kita menggunakan nilai APERTURE yang kecil, ia akan membenarkan lebih banyak cahaya akan masuk. Ini penting kerana cahaya amat kurang pada waktu malam.
c. Pilih fungsi Av atau MANUAL pada kamera anda untuk mengubah nilai APERTURE.Bukaan APERTURE yang paling besar untuk kebanyakan kamera digital kompak ialah f2.8.
II. ISO
a. ISO kamera menyukat kepekaan cahaya
b. Nilai ISO yang tinggi akan menyebabkan kamera lebih peka kepada cahaya dan akan menghasilkan GRAIN(biji-bijian) yang dipanggil NOISE(kebisingan)
c. Jika kamera kita membenarkan kita untuk mengubah nilai ISO, ubahlah pada ISO yang paling rendah untuk menambahkan lagi perincian pada gambar.
III. SHUTTER SPEED
a. Oleh kerana kita tidak menggunakan FLASH, SHUTTER SPEED akan ditetapkan pada kelajuan yang panjang ini untuk membolehkan lebih cahaya masuk.
2. Gunakan FLASH anda ketahap maksima
- Kamera kita mempunyai FLASH terbina dalam yang boleh digunakan dalam pelbagai cara kreatif
- Digunakan untuk membekalkan pencahayaan yang secukupnya apabila keadaan sekeliling malap.
- Tahap kecerahan ditentukan oleh penetapan pada kamera itu sendiri apabila nilai APERTURE dan SHUTTER SPEED dipilih. Dan kebanyakan kamera akan mengaktifkan FLASH apabila difikirkan perlu. Kebiasaanya apabila SHUTTER SPEED jatuh pada tahap selamat (iaitu keadaan dimana nilai SHUTTER SPEED yang panjang dan boleh mengakibatkan gambar yang dirakam kabur) sekitar 1/30 sec.
- Kamera yang canggih juga akan dapat mengesan keadaan dimana apabila seseorang itu dikelilingi oleh cahaya-cahaya di belakang seseorang itu contohnya,FLASH akan diaktifkan untuk mencerahkan bahagian yang gelap itu dan ini dipanggil FILL in FLASH.
- Walaubagaimanapun terpulang pada daya kreatif kita untuk memilih jenis jenis FLASH yang tersedia ada didalam kamera kita.
Antara jenis jenis FLASH itu ialah
a. FLASH on- Boleh digunakan apabila kita mahu FLASH sentiasa aktif di setiap gambar yang dirakam.
- Seperti contoh abila kita merakam gambar seseorang yang berada di bawah cahaya matahari yang terik dan matahari sedikit kebelakang,sudah tentu cahaya lebih tertumpu pada bahagian belakang orang itu dan bahagian hadapan sedikit gelap. apabila kita menggunakan FLASH ketika ini; kita akan memberikan cahaya pada hadapan orang itu dan ini akam membuatkan gambar yang dirakam itu kelihatan lebih elok dan menarik.(masih ingat FILL in FLASH?)
- Ia juga boleh digunakan untuk menghasilkan kilauan pada mata sesorang.teknik ini dikenali sebagai CATCH LIGHT.
- Mengurangkan bayang bayang pada bahagaian bawah hidung dan mata seseorang
b. FLASH AUTO
- satu penggunaan FLASH yang ringkas dan mudah.
c. FLASH off
- Diperlukan ketika merakam gambar matahari terbenam atau merakam gambar bagunan yang bercahaya pada waktu malam
- Dalam kebanyakan keadaan, kamera mentafsirkan bahawa keadaan cahaya kurang dan ia akan mengaktifkan fungsi FLASH kepada AUTO. Keadaan ini sesuai jika SUBJEK yang ingin dirakam itu berada 2 atau 3 meter dari kita, tetapi bagaimanapula dengan SUBJEK matahari tenggelam dan bangunan yang jauh itu? Jadi penggunaan FLASH ketika ini tidak diperlukan.(sila rujuk kembali teknik mengambil gambar pada waktu malam)
d. RED eye REDUCTION
- Membantu untuk mengurangkan kesan RED EYE
- Kesan RED EYE ialah disebabkan cahaya FLASH mencerahkan saluran darah pada mata dan cahaya ini terpantul semula dan menghasilkan mata seakan akan PONTIANAK.takut tak?
- Sama juga keadaanya kepada kucing yang comel dan anjing tetapi hasilnya berlainan sedikit dengan mata yang bewarna hijau dan besar.
- Kesan ini juga boleh dikurangkan dengan menjauhkan sedikit jarak kamera dan SUBJEK. Tetapi jarak liputan FLASH akan berkurangan.
- Walaupun kesan ini tidak boleh dielakan apabila FLASH dinyalakan tetapi ia boleh dikurangkan dengan mengubah saiz anak mata supaya kesan kemerahan ini boleh dikurangkan.
- Caranya ialah dengan membiaskan mata dengan cahaya yang terang supaya anak mata itu mengecil. Ini dilakukan dengan pelbagai cara antaranya ialah dengan menggunakan lampu selama beberapa saat sebelum gambar diambil.
- Ataupun kita boleh meminta SUBJEK untuk melihat cahaya pada Telefon bimbit atau pemetik api terlebih dahulu.
e. SLOW SYNC
- Jurugambar menggunakan fungsi ini untuk kebebasan berkreatif
- Ia akan memancarkan cahaya dari FLASH dengan menggunakan SHUTTER SPEED yang panjang
- Bagus untuk merakam gambar matahari tenggelam dan apabila kita mahu keadaan suasana di hadapan kelihatan cerah juga.
- Sesuai juga untuk merakam gambar kereta atau motorsikal yang sedang bergerak dan latarbelakang yang kabur
3. Merakam Imej yang bergerak
- Pelbagai situasi yang kita boleh tentukan untuk merakam imej yang bergerak
- Samada ahli sukan sedang berlari menuruni bukit atau burung yang sedang menyambar ikan di sungai
- Kita boleh tentukan hasilnya mengikut kretiviti kita sendiri
a. Membekukan pergerakan
- jika kita ingin membekukan imej subjek yang sedang bergerak,kita perlu menggunakan SHUTTER SPEED yang singkat(laju)
- sekurang kurangya saya akan menggunakan SHUTTER SPEED 1/300 untuk membekukan imej keseluruhanya
- adakalanya imej subjek yang ingin dirakam itu sangat laju seperti kereta lumba,dan kita harus menggunakan SHUTTER SPEED yang lebih tinggi seperti 1/1000
- ini tidak akan menjadi masalah kerana kebanyakkan kamera sekarang mempunyai SHUTTER SPEED yang laju sehingga 1/8000
b. Pergerakan Kabur untuk keseluruhan pemandangan
- Jika kita ingin menghasilkan gambar yang kabur yang menunjukkan kelajuan sebuah kereta itu,haruslah kita menggunakan SHUTTER SPEED di bawah 1/100.
- Teknik ini amat berhasil apabila kita lakukan ia ketika latar belakangya mempunyai cahaya dari pelbagai warna
- Ia juga sesuai ketika di mengambil gambar alam semulajadi,pokok yang sedang ditiup angina dan air sungai yang sedang mengalir deras.
- Kombinasi kabur dan permainan warna akan menghasilkan gambar seolah olah ianya dilukis.
c. Panning
- Imej yang hanya kabur di bahagian belakang tetapi SUBJEK tidak kabur
- Teknik ini amat rumit dan memerlukan kesabaran dan kemahiran.
- Menggunakan SHUTTER SPEED yang panjang dan menggerakkan kamera mengikut pergerakan yang sama seperti SUBJEK
- Apabila dilakukan dengan betul ia akan menghasilkan imej SUBJEK yang jelas dan imej BACKGROUND yang kabur,ini seolah olah menonjolkan pergerakan sesuatu SUBJEK itu.
- Latihan perlu untuk menguasai teknik ini
- Gambar yang mengaplikasikan teknik ini selalunyai memenangi pertandingan fotografi
d. Pergerakkan kabur hanya untuk subjek sahaja
- Selalunya diaplikasikan ketika waktu malam dengan kombinasi cahaya dari lampu kereta dan sebagainya.
- Kita sudah pastinya selalu melihat gambar yang merakam hanya satu garisan cahaya di atas jalan.
- Perlu menggunakan TRIPOD ini kerana kita menggunakan SHUTTER SPEED yang lama
4. Gambar potret yang bagus
- Kita semua boleh merakam imej potret Cuma yang membezakanya ialah cantik atau tidak.
- Bagaimanapula nak menghasilkan gambar potret yang berkesan?
a. Apa itu potret?
- Potret menggambarkan fizikal SUBJEK terutamanya pada bahagian muka.
- potret yang baik tidak hanya menggambarkan keadaan fizikal sesorang itu malah ia juga mencerminkan sifat dan karakter .
b. Pendedahan Karakter
- Potret yang baik sekurang kurangnya mendedahkan satu elemen personality SUBJEK.
- Antaranya perangai, tabiat pelik atau keadaan yang membezakan SUBJEK itu dengan yang lain.
- Mungkin ramai juga antara kita sebelum ini telah mengambil imej bapa,emak, adik, kekasih kita dan menganggap gambar itu sudah cukup baik. Benarkah?
- Sebenarnya kita hanya mengambil gambar SUBJEK yang hanya menunjukkan keadaan fizikal,bagaimana pula dengar sikap dan karakter SUBJEK itu?
- Bagaimana pula jika kita mengambil gambar SUBJEK yang tidak dikenali? Ia memang sesuatu yang mencabar.
c. Bagaimana kita ingin mendedahkan Karakter?
- kita semua menonjolkan dan meluahkan perasaan dengan cara yang berbeza. Dan ada diantaranya meluahkanya dengan cara yang samar samar.
- Kita perlu memahami SUBJEK dengan memerhati cara SUBJEK bertindak,sikap,reaksi,ekspresi, pergerakan badan dan sebagainya. Dari sini kita boleh menentukan bagaimana cara yang terbaik untuk merakam SUBJEK.
- Komunikasi yang berkesan membantu kita dalam menghasilkan Potret yang baik
- Berbual dengan SUBJEK tentang hobi, berita terkini atau apa apa pun
- Komunikasi akan membuatkan SUBJEK lebih tenang dan rasa tidak terganggu. Sudah semestinya imej yang bakal dirakam itu nanti nampak lebih natural.
- Cuba cari jalan untuk memastikan SUBJEK tidak rasa terganggu.
d. Waktu yang sesuai untuk merakam potret
- Ketika SUBJEK berada dalam kedudukan yang selesa dan apabila kita sudah bersedia untuk merakam.
- Imej potret tidak harus dirakam dalam keadaan kelam kabut
- Jangan juga merakam SUBJEK ketika dalam keadaan keduanya duanya senyap.
- Jangan sesekali menamatkan komunikasi hanya kerana kita sudah selesai merakam imej SUBJEK. Jika sesi itu kelihatan seperti baik, teruskan dan ini akan menambahkan keyakinan SUBJEK dan sudah tentu imej yang bakal dirakam akan kelihatan lebih menarik.
- Merakam imej SUBJEK ketika mereka bercakap akan menghasilkan gambar yang menarik dan akan mendedahkan ekspresi.
- SUBJEK tidak perlu tersenyum untuk menjadikan ianya potret yang baik.
e. Faktor yang lain
- Banyak lagi faktor yang mempengaruhi keberkesanan sesuatu potret itu. Tetapi yang terutamanya tentulah pengawalan dari jurugambar yang menjadi asas.
- Kawal keadaan dan bukan SUBJEK yang mengawal kita.
- Persiapan awal harus ada.
- Keyakinan dalam sesi dan tenang kerana sikap kita ini akan mempengaruhi SUBJEK
- Ingat! Kita merakam potret SUBJEK dan bukan keadaan di sekelilingya
- Imej yang dirakam haruslah mengetengahkan suasana, personality dan karakter yang akan memberikan gambaran SUBJEK itu.
f. Lokasi
- Jika tidak mempunyai studio, tumpukan perhatian pada potret persekitaran.
- Ketengahkan SUBJEK dan juga keadaan sekelilingya tetapi jangan sampai menenggelamkan SUBJEK.
- Gunakan nilai APERTURE yang besar untuk memberi tumpuan pada SUBJEK.
g. Pencahayaan
- Gunakan fungsi SOFT FLASH.
- Cahaya dari tingkap atau lampu di sekeliling.
- Cahaya matahari mampu memberikan pencahayaan yang sempurna
- Waktu redup memberikan pencahayaan yang sekata manakala matahari yang terik kadangkala memerlukan kita menggunakan REFLECTOR untuk mengelakkan bayang bayang yang keras. Ini sama seperti konsep FILL in FLASH.
5. Gambar Lanskap yang bagus
- Tempat yang tinggi selalunya memberikan pengawalan pemandangan.Jika kamera anda mempunyai fungsi MANUAL, gunakan APERTURE f11 atau f16 untuk memastikan keseluruhan pemandangan adalah dalam keadaan fokus.
- Awal pagi dan lewat petang adalah masa yang sangat sesuai untuk merakam imej lanskap. Ini kerana pada ketika ini, sudut pencahayaan matahari adalah rendah dan akan menghasilkan bayang bayang dan tekstur yang menarik.
- Kebiasaanya lanskap yang menarik tidak mudah didapati di tepi jalan,sebaliknya perancangan awal dengan membuat rujukan di laman web tentang lokasi yang menarik adalah satu tindakan yang bijak.
- Lensa jarak luas selalunya digunakan untuk Lanskap ini kerana ia memberikan lebih luas pemandangan dan menghasilkan perspektif. Terdapat satu alat yang dipanggil “WIDE ANGLE LENS CONVERTER” di pasaran. Alat ini dipasang pada hadapan lensa untuk menghasilkan imej luas seakan akan kita menggunakan WIDE ANGLE LENS.
- Imej lanskap akan lebih menarik jika satu elemen di hadirkan sebagai FOREGROUND untuk menghasilkan satu kesan “jarak” atau perspektif yang menarik.Pastikan kita guna APERTURE kecil untuk mengelak imej menjadi kabur.
- Pastikan kita tidak lupa untuk membawa TRIPOD, ia untuk mengelakan gambar menjadi kabur. Dapatkan TRIPOD yang ringan kerana kita akan menggunakan tenaga untuk mencari lokasi yang lebih menarik.
- Cari lokasi yang membolehkan kita abaikan bahagian atas dan bahagian bawah untuk menghasilkan imej yang lebih dramatic seakan akan komposisi panorama “LETTERBOX”
- Gunakan POLARIZING FILTER untuk menggelapkan sikit langit dan meninmbulkan sedikit warna pada lanskap.( FILTER ini boleh dikatakan harus ada untuk setiap fotografi lanskap)
- Gunakan HYPERFOCAL DISTANCE untuk mendapatkan SHUTTER SPEED yang singkat dan DEPTH OF FIELD yang hebat. HYPERFOCAL DISTANCE membolehkan kita merakam lanskap yang jelas dari FOREGROUND sehingga BACKGROUND. Ia lebih bagus dari menetapkan jarak fokus lensa pada infiniti.
- Jika kamera kita mempunyai pilihan untuk merakam gambar dalam format RAW pastikan kita menetapkan dalam format ini selain JPEG. Format RAW sudah tentu akan menggunakan ruang yang besar dalam MEMORY CARD tetapi ia tidak akan melakukan perubahan pada resolusi imej seperti JPEG. Format RAW membolehkan kita mengolah gambar pada tahap yang lebih selesa dengan menggunakan perisian seperti ADOBE PHOTOSHOP.
- Lain dari yang lain. Hasilkan imej lanskap anda dalam keadaan yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Jurugambar yang cekap boleh menghasilkan imej yang sama seperti orang lain, tetapi jurugambar yang hebat menghasilkan imej yang unik. Elakan imej yang sudah basi. Cuba sudut yang berlainan seperti sudut rendah. sudut pandangan dari mata haiwan mungkin nampak lebih dramatik
- Hasilkan gambar yang mempunyai cerita. Cari tema, frasa kata, dan sudut penglihatan yang akan menerangkan segala galanya.
6. Fotografi Seni bina (architecture)
- Kunci bagi imej senibina yang menarik ialah dengan memahami apa itu imej DISTORTION(herotan) dan pemilihan waktu yang sesuai untuk merakam.
- Garisan dinding samada melintang atau menegak kadang kadang nampak DISTORT(herot) ini disebabkan oleh sudut yang tidak sesuai ketika merakam dan penggunaan alatan yang tidak betul.
- Jika kita merakam gambar bangunan yang tinggi, elakan merakam dari sudut bawah ini kerana bahagian bawah bangunan akan kelihatan lebih besar berbanding bahagian atas. Cari lokasi yang tinggi kalau boleh untuk sudut yang lebih baik.
- Pencahayaan yang berbeza juga menghasilkan suasana yang berbeza. Jika bangunan itu tidak dapat pencahayaan yang secukupnya ketika waktu siang, mungkin pada waktu malam lebih baik cahayanya. Pastikan juga imej yang dirakam itu mempunyai cerita yang boleh disampaikan. Seperti blok pejabat yang hanya mempunyai satu ruang bilik sahaja yang bercahaya.
- Cahaya tepi akan menghasilkan bayang bayang yang lebih dramatik di hadapan manakala cahaya dari belakang pula akan menghasilkan imej siluet.
- Kebanyakan gambar bangunan yang cantik dirakam ketika waktu malam dan ketika masih ada cahaya sedikit di langit. Kita tidak perlukan peralatan kamera yang mahal untuk menghasilkan imej yang cantik. Jangan lupa TRIPOD.
7. Tempat yang menarik dan sekitarnya
- Suasana ketika Matahari terbit dan matahari tenggelam akan memberikan bayang bayang yang panjang,pencahayaan yang unik dan bermacam macam warna yang akan timbul.
- Jika kita sudah memilih lokasi,pastikan kita tiba awal ketika matahari baru hendak terbit sama juga ketika 15 minit sebelum matahari tenggelam.
- Fotografi banyak mengajar kita erti kesabaran. Pastikan keadaan sekeliling,lihat sekali lagi dan rakam. Tunggu sehingga orang ramai dan cahaya yang secukupnya. Pastikan sudut yang berlainan. Kekalkan imej kita seringkas yang mungkin untuk menarik pandangan pada SUBJEK.
- Gunakan peraturan komposisi seperti RULES OF THIRD, GOLDEN SECTION dan sebagainya. Berkemungkinan kita akan menghasilkan gambar yang lebih dinamik, seimbang dan harmoni.
- Gunakan SHUTTER SPEED yang panjang untuk menghasilkan pergerakan pada imej jika perlu
- Pastikan gambar yang ingin kita rakam itu menceritakan suasana tempat dan keadaan sekitarnya.
8. Still Life ( hidupan pegun)
- Rakaman imej jenis ini selalunya dirakamkan di ruang dalam. Kita perlukan lampu yang baik. Tingkap selalunya memberikan pencahayaan yang cukup dari matahari.
- Haruslah berhati hati apabila kita menggunakan FLASH terbina dalam kamera. Semakin dekat FLASH dengan SUBJEK akan menghasilkan pencahayaan yang agak terang. Gunakanlah tisu untuk mendapatkan pencahayaan dari FLASH yang lebih tersebar.
- Jika kita menggunakan cahaya dari matahari, berkemungkinan kita perlu untu menetapkan SHUTTER SPEED pada waktu panjang. Gunakan TRIPOD dan TIMER. Jangan lupa untuk mengimbangi cahaya dengan meletakkan sekeping kertas bewarna putih di bahagian bertentangan untuk memantulkan cahaya.
- Mulakan merakam gambar hidupan pegun dengan kuantiti yang kecil. Mulakan dengan satu SUBJEK. Perhatikan bagaimana cahaya mempengaruhi SUBJEK. Tambahkan elemen yang lain untuk komposisi yang berlainan. Teruskan dengan cara ini sehingga kita berpuas hati.
- Semasa merakam SUBJEK, selalu fikirkan tentang kontra warna, sifat sifat cahaya dan tekstur.
- Perhatikan Latarbelakang. Latarbelakang akan menghasilkan kontra warna. Latarbelakang yang baik juga akan membantu untuk menonjolkan lagi SUBJEK. Latar belakang yang kurang elok akan menenggelamkan SUBJEK.
- Kain baldu hitam akan menyerap cahaya dan ianya boleh digunakan apabila kita tidak mahu sebarang pantulan cahaya pada SUBJEK.
- Rakam gambar yang berinspirasi. Bagaimana? Dengan meneliti jenis cahaya dan bayang bayang. Fikirkan tentang tajuk lagu dan luahkan ia dalam bentuk gambar. Judul buku atau pun peribahasa juga membantu.
- Jika kita mempunyai perisian yang membolehkan kita untuk mengolah gambar, gunakan ia. Olah mengikut konsep yang bertema.
- Praktiskan lebih banyak tentang pemahaman komposisi dan pencahayaan. Jangan gusar jika imej yang kita rakam tidak menjadi, sebaliknya belajarlah dari kesilapan.
9. Makro atau jarak dekat
1) Pilih MACRO MODE pada kamera anda
- Ramai antara kita yang kurang peka dengan kehadiran fungsi ini. MACRO MODE diwakilkan dengan symbol bunga kecil.
- Terdapat dua pilihan pada MACRO MODE, samada kita memilih untuk memfokus SUBJEK pada jarak yang begitu hampir dengan lensa atau pada keadaan biasa.
- MACRO MODE selalunya akan mengingatkan kita bahawa pengunaan APERTURE yang besar adalah digalakkan supaya BACKGROUND dapat dipisahkan antara SUBJEK.
2) Gunakan TRIPOD
- TRIPOD amat berguna untuk mengelakkan gambar kita dari kabur dan membenarkan kita mencuba pelbagai komposisi yang berlainan
3) APERTURE
- Kebanyakan kamera tidak banyak memberikan pilihan untuk mengubah fungsi yang lain semasa fungsi MACRO dipilih. Tetapi jika kamera kita membenarkan untuk mengubah nilai APERTURE ia sudah cukup bagus sebenarnya.
- Dalam topic pembelajaran kita tentang APERTURE, fungsi APERTURE ialah untuk mendapatkan DEPTH OF FIELD. Dalam konteks ini, sila pilih APERTURE yang besar(nilai APERTURE kecil) jika kita mahukan DEPTH OF FIELD yang besar dalam erti kata lain hanya SUBJEK yang diinginkan sahaja dalam keadaan FOKUS atau pilih APERTURE yang kecil(nilai APERTURE besar) untuk menghasilkan keseluruhan imej dalam keadaan FOKUS dari FOREGROUND hingga ke BACKGROUND.
- Dalam MAKRO fotografi selalunya APERTURE yang besar(nilai APERTURE kecil) digunakan.
4) PemFOKUSan
- MAKRO fotografi memerlukan pemfokusan yang baik. Terutamanya ketika kita menggunakan APERTURE yang besar dimana hanya SUBJEK sahaja dalam keadaan FOKUS.
- Jika kamera kita mempunyai fungsi untuk mengubah jarak FOKUS secara manual, gunakan ia untuk menentukan titik FOKUS yang agak menarik.
5) Komposisi
- Ingat kembali undang undang dalam Komposisi seperti RULES OF THIRD dan seterusnya.
- Pastikan imej yang akan terhasil itu nanti mempunyai titik penting yang mampu menonjolkan SUBJEK. Pastikan juga SUBJEK itu berada pada kedudukan yang sesuai. Latarbelakang juga memainkan peranan yang penting.
6) FLASH
- Dalam MAKRO fotografi, pencahayaan adalah penting. Samada pencahayaan asli atau tiruan dapat mempengaruhi suasana.
- Jika kamera kita membolehkan kita untuk mengubah nilai kekuatan cahaya dari FLASH, ubah lah ia mengikut kesesuaian jarak SUBJEK dan lensa.
- Gunakan tisu dan diletakkan di hadapan FLASH untuk mendapatkan Cahaya yang lebih tersebar.
- Dapatkan kertas A4 atau seumpamanya untuk bertindak sebagai REFLECTOR bagi mengimbangi cahaya.
- Cubalah bereksperimen dengan cahaya.
7) Rakaman Imej
- Setelah gambar MAKRO dirakamkan, pastikan kita melihat terlebih dahulu hasilnya pada monitor LCD di belakang kamera. Pastikan imej yang dirakam itu berada dalam keadaan jelas dan tidak kabur.
- Cuba bereksperimentasi dengan cahaya yang berlainan, gunakan APERTURE yang berlainan, komposisi dan titik fokus untuk mendapatkan imej yang terbaik.
8) MACRO LENS ATTACHMENT
- Sesetengah kamera digital mempunyai aksesori yang boleh ditambah dihadapan lensa.
- Ini untuk membantu dalam memudahkan MAKRO fotografi. Aksesori ini akan membesarkan imej yang akan kita rakam itu dan membolehkan kita untuk merapatkan lagi jarak SUBJEK dan lensa
9) SELF TIMER
- Penggunaan SELF TIMER dan TRIPOD membantu kita untuk memastikan imej yang akan dirakam itu berada dalam keadaan yang jlas sekali. Bebas dari goyangan yang akan menyebabkan imej MAKRO kabur.
10. Haiwan
a. Pencahayaan
- Pencahayaan yang menarik ialah cahaya semulajadi iaitu matahari. Jika haiwan itu adalah haiwan perliharaan kita, seelok eloknya bawalah ia keluar dari rumah atau sebagainya.
- Cahaya dari tingkap juga membantu.
- Posisikan atau ubah kedudukan haiwan itu supaya ia dapat menggunakan cahaya dengan optimum. Cahaya dari belakang dan sedikit ke sisi adalah satu pemilihan yang baik.
- Elakkan dari cahaya matahari langsung. Ini kerana ia akan mengubah warna,kontra dan tekstur semulajadi haiwan itu. Sebaliknya cuaca mendung yang terang adalah satu pilihan juga.
- Jangan gunakan FLASH kerana ia akan menghasilkan kesan RED EYE dan mengherotkan bayang bayang dan perincian haiwan kesayangan kita itu. Melainkan jika haiwan kesayangan kita itu memakai kot hitam, dan haruslah kita menggunakan flash.
b. Komposisi
- Rakam dari aras yang sama dengan haiwan kita.
- Jangan memaksa ia untuk mendongak melainkan kita berniat untuk merakam imej sebegini.
- Jangan tunggu sehingga haiwan kesayangan kita datang kepada kita, sebaliknya kita perlu mendekatinya untuk memastikan haiwan kesayangan kita itu berada dalam keadaan selesa. Bayangkan kita berada dalam dunia mereka. Walaupun kita terpaksa berbaring atas rumput atau lantai sekalipun. Komposisi ini sangat bagus apabila kita ingin merakam potret penuh.
- Rakam seberapa imej potret yang boleh dengan menggunakan fungsi ZOOM dan cuba pastikan potret wajah haiwan kesayangan kita memenuhi setiap ruang gambar.
- Dapatkan bantuan rakan atau ahli keluarga untuk memegang haiwan kesayangan kita supaya kita dapat mengubah posisi dan sudut pandangan yang berbeza.
c. Personaliti
- Pastikan haiwan kesayangan kita berada dalam keadaan selesa. Kehadiran kamera boleh mengganggu ia.
- Dengan bantuan rakan dan ahli keluarga, kita boleh mengubah perhatian haiwan kesayangan kita dan jadikan ia leka.
- Rakam ekspresi dan karakter haiwan kesayangan kita. Jika ia gembira, cuba rakamkan imej yang menunjukan senyuman mereka walaupun dalam versi mereka sendiri.
- Sediakan alat mainan seperti bola atau tikus dan sebagainya. Letakan mainan ini betul betul di hadapan kamera dan biarkan mereka mencuba untuk mendapatkanya. Anda akan merakamkan saat yang paling baik sekali.
- Cuba untuk menghasilkan bunyi yang akan menarik perhatian mereka.
11. Abstrak
- menggunakan warna dan corak untuk menghasilkan imej yang tidak mempunyai maksud sebenar. Tiada SUBJEK.
- Mengetengahkan corak dan tekstur tidak seperti jenis fotografi yang lain yang ada SUBJEK.
- Menghasilkan imej abstrak adalah senang Cuma untuk mendapatkan imej abstrak yang baik sedikit sukar.
- Cara yang senang untuk menghasilkan imej abstrak ialah dengan menggunakan air yang mengalir. Gunakan SHUTTER SPEED yang panjang untuk menghasilkan imej yang seakan bergerak. Tetapi adakah imej yang akan terhasil ini akan nampak menarik?
- Peranan cahaya amat penting, dengan keadaan matahari sedikit condong ke bawah akan menghasilkan warna yang menarik. Gunakan perisian ADOBE PHOTOSHOP dan seumpamanya untuk menghasilkan warna yang berlainan kemudian.
- Merakam imej bendera yang sedang berkibar ketika ditiup angin dengan menggunakan SHUTTER SPEED yang panjang juga akan menghasilkan imej abstrak.
- Penuhkan ruang gambar anda.
- Imej bunga yang diambil dengan jarak dekat dan dipenuhkan ruang gambar juga menghasilkan imej abstak yang baik.
- Kemana dan di mana juga kita berada, pasti ada sesuatu yang boleh kita jadikan imej abstrak. Warna, corak dan tekstur adalah elemen utama dalam imej abstrak.
- Tiada peraturan atau undang undang dalam menghasilkan imej abstrak. Gunakan daya imiginasi kita bersama keadaan sekeliling untuk menghasilkan imej abstrak yang baik